Sintya yang sempat mendengar jeritan sang kakak, segera berlari ke kamar yang didiami kakaknya itu bersama sang putri. Sintya mendorong pintu. “Mbak,” panggil Sintya karena pintu sulit terbuka. Tidak terkunci, tapi, seperti ada benda yang menahannya. “Mbak,” panggil wanita itu lagi karena masih belum mendengar suara sang kakak. “Ayu … Ayu … kamu di dalam, kan? Buka pintunya,” pinta Sintya sambil mencoba mendorong lebih kuat daun pintu. Wanita yang sudah tidak muda tersebut mengernyit ketika merasakan semakin sulit mendorong benda di depannya itu. Sintya mendorong lebih kuat. "Yu, Ayu ... buka pintunya." Sintya merasakan perlawanan dari dalam, membuat kernyitan di kening wanita itu bertambah. ‘Ceklek!’ Lalu yang terdengar oleh Sintya adalah suara anak kunci diputar dua kali. Sepasang m