122. Demi Anak-anak?

1575 Words

Aira menatap Bintang lalu mengusap pipinya lembut. Wajah polos putranya benar-benar membuat Aira merasa bersalah karena ia memang masih belum bisa memaafkan Raka. Entah sampai kapan, ia juga tak memiliki jawaban yang pasti. "Kamu buruan turun. Udah selesai adzan-nya," kata Aira. Bintang mencebik, tetapi karena Aira yang meminta, ia pun menurut. Bintang turun dari ranjangnya lalu mengulurkan tangan pada Raka. "Mommy juga turun ya," pinta Bintang. Aira tersenyum tipis dan mengangguk. Ia tetap menghindari tatapan Raka dan ketika suami serta anaknya itu keluar kamar, Aira langsung membuang napas panjang. Ia melirik ponsel Raka yang entah bagaimana tergeletak di atas nakas. Aira berdehem pelan. Ia ingin memastikan apakah benar Raka telah memblokir nomor Andini. Ia menggigit bibirnya ketika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD