Fokus dengan diri sendiri? Apa selama ini aku tidak? . . "Ra, Pipi rasa cukup." Jujur, kaget mendapati orang tuanya bertandang. Tapi karena ini Dikara, jadi reaksi kagetnya biasa saja. Hari itu Dikara baru pulang dari kantor di mana Bang Daaron bekerja tidak sampai jam empat, dia ada urusan harus ke Jakarta katanya. Orang tua Dinda mengadakan acara makan malam keluarga, mengundang Papa Rei dan Mama Shan, juga Bang Daaron. Dikara bisa apa jikapun tak ingin Bang Daaron pergi, di sini dia bukan siapa-siapa walau tubuhnya dan tubuh Bang Daaron pernah hampir bertaut bagian intim. Dipikir lagi, memang dia yang rugi. Namun, Dikara sudah siap dengan segala risiko entah rugi seberapa parah dirinya nanti. Dia tidak akan bilang menyesal. Baginya, tiap detik kebersamaan dengan Bang Daaron adal