Semesta terkadang tak hanya menyajikan derita. Badai yang menyapa bersama tuntutan hidup yang semestinya, nyatanya mendatangkan apa itu arti sebuah perjuangan. Menderita- tak masalah, asal melalui semua luka dengan Stefany, Vero rela menukar segalanya. Cih! Kenapa pilu yang ia alami malah terkesan seperti cinta tanpa restu orang tua?! Mereka layaknya pasangan kawin lari. Vero tertawa hambar. Jelas-jelas kemalangan yang menimpa mereka berkat ia yang tak becus menjadi penerus tahta keluarga. Andai ia terlahir dari benih pria biasa, hidupnya pasti akan baik-baik saja. Contohnya seperti sekarang ini. Ia menikmati hari-harinya. Walau tak terbangun di ranjang empuk kualitas super, tapi ia terus mengucapkan syukur karena menemukan wajah ayu Stefany disampingnya. Perih hatinya seketika meluap