Bab 1

1064 Words
Jika Nadira Almeera dinobatkan sebagai salah satu gadis tercantik di Life Care, Zevanya Giani yang lebih akrab disapa Anya itu justru mendapatkan gelar sebagai salah satu gadis terseksi dan hot di kantor. Bukan soal bagaimana Anya berpakaian, karena meski perusahaan multinasional tempatnya mencari pundi-pundi uang itu membebaskan karyawannya dalam hal berpakaian, Anya tidak memanfaatkan hal itu untuk menggunakan pakaian terbuka. Baju-baju Anya jelas masih sopan untuk ukuran datang ke kantor.   Seksi yang Anya pancarkan bukan dengan bagaimana gadis itu berpakaian. Tetapi lebih kepada aura yang dipancarkan, bahkan ketika dirinya mengibaskan rambut.   Secara sikap, Anya juga menjadi yang paling bar-bar di antara teman-temannya. Anya selalu lantang dan frontal dalam membicarakan sesuatu, nyaris tidak bisa memfilter ucapannya. Jika Nadira hanya akan memarahi orang yang melakukan catcalling padanya, Anya tidak akan segan turun tangan untuk menendang langsung orang yang bersikap kurang ajar padanya. Itu sebabnya idak sekali dua kali Anya terlibat masalah di club malam yang didatanginya karena terlibat perkelahian. Sejak itulah sahabat Anya yang lain tidak pernah lagi setuju untuk hangout di club malam dan memilih bar & resto biasa jika ingin having fun.   Usia Anya kini sudah memasuki dua puluh tujuh tahun. Di dalam circle persahabatannya yang berisi empat orang termasuk dirinya itu hanya Anya satu-satunya yang belum memiliki hubungan serius. Nadira, sahabatnya yang secara percintaan 11/12 dengannya bahkan kini sudah menikah dengan mantan Direktur Personalia di kantornya. Nadira pun kini mengikuti jejak suaminya untuk resign dari Life Care untuk dan pindah ke perusahaan Jamu milik mertuanya tersebut. Omong-omong soal Nadira dan suaminya, Ariano, peran Anya dulu bahkan cukup krusial dalam menjodohkan mereka.   Lanjut ke teman Anya yang lain, Gisella juga sudah resign untuk menjadi fulltime ibu rumah tangga setelah melahirkan dua anak laki-laki yang jarak usianya hanya berbeda satu tahun. Sedangkan Ivanka, sahabat Anya satu-satunya yang masih bekerja di Life Care bersamanya juga akan resign karena akan ikut pindah dengan suaminya yang berkebangsaan Prancis.   Mungkin jika melihat secara luas di luar circlenya, Anya tidak akan merasa tertinggal. Karena jelas masih ada banyak perempuan berusia dua puluh tujuh tahun bahkan lebih yang belum menikah atau mungkin tidak ingin menikah. Anya sendiri beberapa kali berpikir kalau dirinya mungkin tidak akan menikah. Padahal di antara teman-temannya yang lain, Anya adalah yang paling tidak pernah libur soal percintaan. Dari satu pacar, putus dan tidak sampai seminggu kemudian Anya sudah akan mendapatkan gandengan baru. Setidaknya itulah kehidupan Anya selama dua tahun belakangan. Hingga dirinya mendapatkan cap sebagai playgirl sejak berusia dua puluh lima tahun karena terlalu sering bergonta-ganti pacar.   Orang-orang yang tidak mengenal Anya secara dekat mungkin hanya akan mengira jika Anya memang perempuan yang tidak bisa kosong dalam waktu lama. Selalu membutuhkan laki-laki di dalam kehidupan percintaannya. Tidak ada yang tahu jika Anya di usia dua puluh empat tahun pernah menjadi perempuan paling percaya soal cinta sejati dan jodoh dalam bentuk seorang laki-laki bernama Dirga yang sudah dipacarinya sejak SMA.   ***   Tiga tahun yang lalu.   Anya baru saja meniup lilin ulang tahunnya yang ke dua puluh empat ketika matanya terbelalak saat Dirga, kekasihnya berlutut di hadapannya dengan sebuah kotak cincin terbuka. Meski Anya memang tahu suatu hari Dirga pasti akan melamarnya, tetapi Anya tidak menyangka jika hari inilah harinya.   “Ga, kamu—”   Dirga tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Zevanya, will you marry me?” tanya lelaki itu dengan raut serius.   Tentu saja jawaban Anya hanya satu. Karena Anya memang tidak pernah membayangkan akan menikahi laki-laki lain selain Dirga. Lelaki yang sudah menjadi kekasihnya sejak mereka berusia enam belas tahun. Dan kini di usia mereka yang ke dua puluh empat, mereka resmi bertunangan.   Keluarga Anya dan Dirga sendiri sudah saling mengenal karena Dirga memang sudah membawa Anya untuk dikenalkan pada keluarganya bahkan sejak mereka baru berkencan tiga bulan. Dirga memang tipikal family guy yang dekat dengan keluarganya, terutama Ibunya. Dirga sendiri adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarga Rahadi yang membuatnya sangat disayang dan diutamakan oleh keluarganya. Ayah Dirga adalah seorang wali kota yang juga akan menyalonkan dirinya sebagai wakil Gubernur tahun depan.   Sedangkan Anya, keluarganya memiliki pabrik dan perkebunan teh di salah satu daerah di Kabupaten Bandung Barat. Anya sendiri menolak untuk bekerja di pabrik milik keluarganya karena tidak bisa jauh dari kehidupan Ibu Kota semenjak merantau untuk berkuliah. Ditambah dirinya juga tidak mau ‘jauh’ dari sang kekasih yang sedang melanjutkan pendidikan S2nya. Sedangkan Anya yang memang tidak berminat untuk kembali kuliah memutuskan untuk langsung mencari kerja setelah lulus kuliah hingga akhirnya bekerja di Life Care sebagai Public Relation.   Sebenarnya sudah menjadi ‘rahasia umum’ jika keluarga Dirga sejak awal kurang menyukai hubungan mereka. Hal itu dikarenakan keluarga Anya—terutama orang tuanya—tidak berpendidikan tinggi. Meski kini keluarga Anya sangat berkecukupan dan sukses dengan pabrik dan perkebuhan tehnya, Ayah dan Ibu Anya sama-sama tidak memiliki gelar karena memang pendidikannya hanya sampai tamat SMA saja. Kakak laki-laki Anya juga tidak melanjutkan kuliahnya dan memutuskan membantu bekerja di pabrik teh keluarga sehingga hanya Anya satu-satunya yang lulus kuliah dikeluarganya. Itu pun tanpa keinginan meneruskan ke jenjang berikutnya karena lebih memilih bekerja.   Sedangkan keluarga Dirga, selain ayahnya yang seorang wali kota, Ibunya adalah seorang dosen yang sudah mendapatkan gelar Profesor di salah satu universitas negeri di Bandung. Semua adik perempuan Dirga juga bersekolah di sekolah-sekolah terbaik, bahkan adik perempuannya yang paling kecil sedang menyiapkan dirinya untuk berkuliah di Stanford beberapa bulan lagi. Bisa dibilang, keluarga Dirga adalah keluarga cendekiawan yang sangat mementingkan soal pendidikan. Semasa sekolah dulu pun, Dirga adalah murid terbaik di sekolah mereka. Sedangkan Anya, perempuan itu bukanlah tipe yang menganggap terlalu serius soal pendidikan. Menjalani pendidikan hanya karena kewajiban saja, tidak lebih.   Tapi baik Anya dan Dirga hanyalah sepasang pemuda yang naif. Yang percaya kalau cinta mereka jauh lebih kuat dan bisa menghadapi masalah apapun. Salah satunya adalah soal restu keluarga Dirga. Buktinya selama delapan tahun ini, mereka masih bersama kan?   Hingga di suatu makan malam di kediaman keluarga Dirga. Yang diadakan terlalu mendadak hanya dua minggu setelah Dirga dan Anya resmi bertunangan. Katanya, makan malam itu diadakan untuk membahas lebih lanjut soal acara pernikahan mereka nantinya. Meski Anya sendiri juga merasa ada yang janggal ketika Dirga tiba-tiba saja menjemputnya setelah menginfokannya sejam sebelumnya.   Anya semakin yakin ada sesuatu yang disembunyikan kekasihnya itu karena sepanjang perjalanan dari Jakarta menuju Bandung, mobil fortuner kekasihnya itu hanya diisi keheningan. Dirga hanya membalas sedikit dan singkat setiap pertanyaan Anya. Namun lagi-lagi Anya mencoba tutup mata dan menganggap semua itu hanya karena kekasihnya kelelahan mengerjakan tesisnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD