Sepanjang perjalanan menuju rumah yang akan ditempatinya bersama dengan Marcel, Mawar tanpa henti terus saja menggerutu. Dia merasa sangat salah besar karena sudah menikahi seorang Tuan muda seperti Marcel yang berhati dingin itu. 'Kenapa hidupku berakhir menjadi seperti ini...aku harus terpaksa menikah dengan dia, dan sekarang kami akan tinggal satu rumah! Oh sial sekali rasanya.' Batin Mawar yang sangat tidak bersemangat untuk tinggal didalam satu atap yang sama dengan Suaminya, Marcel. Mawar terus memperhatikan jalanan tanpa dengan tatapan kosong, dia sampai tidak mendengarkan bahwa Supir yang mengantarnya telah memanggil - manggil dirinya. "Non..." "Non..." Mawar masih sibuk dengan lamunannya sendiri, hingga pada akhirnya supirnya itu turun lalu menurunkan koper Mawar dari dalam