Setelah pikirannya sedikit tenang Khavi pulang ke rumah. Masuk ke kamar Zahra untuk tidur di sana. "Mas Khavi berantem sama Mbak Vanya?" tanya Zahra. Ia tidak menguping, tapi bisa membaca suasana. Tadi ia sempat bertemu Vanya di dapur dan matanya terlihat memerah. Ia yakin masalahnya adalah Khavi yang tidak mau di tinggalkan. "Iya Ra, mulai malam ini mungkin saya hanya akan tidur di sini. Jika kamu tidak keberatan." "A... aku nggak masalah, tapi Mbak Vanya gimana?" "Tidak tahu, Ra. Saya mencintainya, tapi ia selalu menolak untuk sebuah keseriusan. Dia tidak pernah mencintai saya." Zahra terdiam, ia tahu dan bingung harus bersikap bagaimana. Di depannya, orang yang juga menjadi suaminya sedang menceritakan betapa dia mencintai wanita lain. "Apa karena aku?" tanya Zahra. "Tidak, Ra

