135. Kedamaian Karena Penerimaan Ibu Jarek PadaVio

1152 Words

“Yank… aku bisa jelasin semuanya,” suara Jarek lembut, mencoba menenangkan hati Vio yang masih bergetar oleh cemburu dan rasa takut kehilangan. “Tidak perlu ada penjelasan lagi, Mas.” Vio menundukkan wajahnya, menahan air mata yang masih mengalir di sudut matanya. “Melihat Khumairah yang seperti menyukai Mas, aku cemburu. Aku benar-benar cemburu. Dia wanita yang soleha, Mas… berpakaian tertutup, hijab lebar, lulusan dari universitas Islam terbaik di dunia. Sudah hafal 20 juz. Perempuan seperti itu yang seharusnya menjadi pendampingmu. Bukan perempuan seperti aku, yang ilmu agamanya masih cetek, yang masih harus belajar banyak, dan kadang tidak tahu harus bagaimana.” Jarek menghela napas panjang, lalu dengan lembut mengusap air mata Vio yang mengalir di pipinya, membiarkan jemarinya menel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD