158. Tawa Yang Hangat

1066 Words

Vio selesai menyusui Afsheen, lalu dengan wajah lelah namun tetap lembut ia berkata pelan, "Udah, ah, mas mandi dulu." Jarek yang tengah merebahkan diri di ujung ranjang langsung menatap sang istri. "Bau badanmu, pasti enggak mandi," ucap Vio seraya mendengus sebal. "Bau, bau, tapi kalo udah dibelai, langsung diem juga, kan?" "Mas!" teriak Vio refleks sambil melemparkan pandangan tajam, membuat Afsheen yang baru saja tenang kembali menangis kecil. Jarek malah tertawa lepas, cepat-cepat bangkit, lalu berlari masuk ke kamar mandi sambil mengangkat tangannya seolah menyerah. Vio hanya bisa menggeleng tidak habis pikir. Setelah menenangkan Afsheen, ia menidurkan anaknya dengan hati-hati, meletakkan bantal di kanan dan kiri agar si kecil tetap aman. Baru setelah itu ia turun ke bawah. Di da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD