Seminar Internasional dan Bahasa Tubuh

1269 Words

Langit Tokyo pagi itu cerah, dengan suhu sejuk yang memaksa Nayla mengenakan coat tipis. Di dalam taksi menuju lokasi seminar, ia sibuk memandangi catatan yang Adrian berikan semalam. “Jangan tegang,” ujar Adrian sambil melirik dari balik tablet-nya. “Kamu cuma bantu observasi. Duduk, dengar, dan catat. Nggak perlu presentasi.” “Siap, Pak. Tapi kalau saya ketiduran di tengah sesi gimana?” “Kamu saya tinggal di Jepang,” balas Adrian tenang. Mereka tiba di Tokyo International Convention Center tepat waktu. Bangunan kaca besar itu dipenuhi peserta seminar dari berbagai negara. Di pintu masuk, seorang panitia wanita menyapa Adrian dengan bahasa Inggris lancar. “Welcome, Professor Adrian Reinaldi. We’ve been expecting you.” Nayla tersedak napas. Profesor? Sejak kapan dia profesor? Adrian

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD