"Kalian berdua siap-siap ya," ujar Lauritz santai ketika dirinya baru saja bergabung di meja makan. Segera saja Dani bertanya, "Mau ke mana, Mas Lau?" "Ikut gue syuting." "Di mana? Berapa lama? Sama siapa aja?" Rentetan pertanyaan langsung meluncur dari mulut Dani. "Nanya satu-satu, Dani!" sentak Lauritz jengkel. Alih-alih takut atau tersinggung, Dani malah menjawab tidak peduli, "Kalau enggak ditanya langsung, Mas Lau suka ogah-ogahan kasih penjelasannya. Giliran ditanya-tanya terus bilangnya Anjani cerewet, kebanyakan nanya." Jawaban santai Dani jelas membuat Lauritz bertambah jengkel. Sambil menggeram dia menyindir, "Emang lo kebanyakan nanya, Dan." "Jawab dong, Mas Lau!” desak Dani tidak sabar. “Kalau enggak, gimana mau siap-siap?" Di saat Dani menyerang Lauritz dengan pertanya