When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sungguh, pelayan yang melihat ini tahu pasti bila Awan meminta waktu privat. Pelayan juga pernah muda, pernah mengalami masa ini juga. Terlebih saat ini Awan kembali menatapnya dengan tatapan tajam. Pergi lah kamu dari sini. Tadi kamu memahami tatapan dariku. Apa sekarang tidak? Pelayan terlihat meremang ditatap tajam oleh Awan. Maka ia pun mencari alasan yang tepat agar bisa keluar dari sini. "Non Aluna, maaf, sepertinya untuk yang ini saya tak bisa membantu. Takutnya Pak Awan tidak nyaman dan lebih nyaman dirawat oleh Non." "Apa maksudnya?" "Permisi, Non." Pelayan segera kabur dari sana sebelum mendapatkan tatapan lebih tajam lagi dari Awan. Aluna hanya mengedikkan bahu saja merespons. Ia benar-benar tidak tahu kenapa mendadak pergi? Lalu apa maksudnya Awan tak nyaman dirawat

