BAB 29

1090 Words

Tiba-tiba, Andra dan Shintia masuk ke dalam kamar Angel, masing-masing membawa nampan berisi makanan untuk sarapan. “Selamat pagi, Sayang!” sapa Andra ceria, berusaha mencairkan suasana. “Kami bawa sarapan untukmu. Kamu harus makan agar cepat pulih.” Namun, Angel menggelengkan kepala, matanya menatap makanan dengan rasa malas. “Angel nggak nafsu makan,” jawabnya lemah. Shintia menatap Angel dengan khawatir. “Angel, kamu harus makan sedikit saja. Ini bisa membantumu merasa lebih baik,” ujarnya lembut, berusaha membujuk. “Tapi Angel benar-benar nggak mau,” Angel menegaskan, suaranya pelan. Ia merasakan perutnya tidak nyaman dan lebih memilih untuk berbaring. Pikiran tentang Alex terus mengganggu, membuatnya semakin merasa kesepian. Andra dan Shintia saling berpandangan, merasa putus

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD