Setelah beberapa putaran menari dan melompat-lompat di tengah kamar, Kiara akhirnya mulai kelelahan. Napasnya tersengal, wajahnya memerah, namun senyum kecil masih tersisa di bibirnya. Albert menatapnya dengan mata hangat, melihat istrinya yang lucu dan menggemaskan itu perlahan menunduk dan duduk di tepi ranjang. “Sudah lelah, ya, Kiara?” tanya Albert dengan suara lembut, membelai rambut Kiara perlahan. Kiara mengangguk kecil, mata mengantuk tapi masih berusaha tersenyum. “Aku… sedikit lelah, Daddy… tapi senang sekali… bisa menari untuk Daddy.” Albert tersenyum, menunduk dan mencium pipi Kiara dengan lembut. “Daddy senang melihat Mommy bahagia. Kau begitu lucu dan menggemaskan. Daddy mencintaimu, Kiara.” Kiara menutup mata sebentar, menarik napas dalam, lalu merosot perlahan ke bantal