Bab 64

2132 Words

Ruang kerja Albert sore itu terasa hangat. Cahaya matahari menembus tirai tipis dan jatuh ke meja kayu besar di mana banyak sekali kertas berserakan. Laptop terbuka, beberapa buku nama bayi tergeletak, dan sebuah pulpen ada di tangan Albert yang sejak tadi sibuk menuliskan sesuatu di secarik kertas. Kiara baru saja masuk, masih mengenakan gaun rumahnya yang sederhana, sambil membawa segelas jus jeruk. Ia berhenti sejenak di depan pintu, memperhatikan suaminya yang terlihat begitu serius. “Albert, kamu lagi ngerjain apa sih? Dari tadi aku lihat kamu betah banget di ruang kerja,” tanya Kiara sambil berjalan mendekat, menaruh jus itu di meja. Albert tersenyum, tapi buru-buru menutup selembar kertas dengan tangannya. “Nggak, ini cuma... sesuatu yang kecil,” jawabnya, berusaha menutupi. Kiar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD