Masa Lalu

1284 Words

"Bagaimana, masih berpikir untuk membatalkan pernikahan kita?" Verlyn tak juga kunjung menjawab. Evan rapikan dan mainkan anak rambut sang calon istri. "Ya, saya akui saya salah karena saya terlalu abai dengan semua itu. Saya terlalu menganggap itu bukan masalah besar. Maklum saja, semenjak dia meninggal, saya tidak pernah menjalin hubungan dengan siapa pun." "Melihatnya, membuat saya merasa kerdil, Pak." "Kenapa? Kenapa harus merasa demikian? Dari fisik? Atau dari yang lain?" "Saya melihat beliau begitu sempurna. Nyaris tanpa cela. Sedangkan saya...." "Ver, saya akui, dia pacar pertama saya. Dan kami pun sampai menikah. Berpisah pun, karena Tuhan yang memisahkan. Sampai akhirnya, saya bertemu denganmu. Dan memutuskan untuk mengajakmu menikah. Apa kamu pikir, saya tidak memiliki ala

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD