Cemburu

1038 Words

Aku masih membiarkan bibir kami bertaut. Ya, bibir Pak Evander, bosku yang entah sejak kapan mulai rajin merayuku. Aku yang sejak awal mencoba sekuat tenaga untuk menahan diri, kali ini mencoba untuk membiarkan. Siapa tahu, dengan begini aku bisa segera melupakan Devano. Menghapus jejak-jejaknya di tubuhku. Menghapus jejak ingatan kenangan manisku bersamanya. Aku janda, dan dia seorang duda. Sudah jelas, kami bukan lagi orang-orang yang masih polos masalah ciuman ini. Aku akui, Pak Evan merupakan kisser yang andal. Ciumannya dalam, tetapi entah mengapa aku merasa kalau dia bisa mengendalikan nafsunya. Karena imbasnya terhadapku sungguh berbeda dengan saat Devano menciumiku. Dulu, saat dia melakukannya, yang ada aku ingin dia menjamahku ke bagian tubuhku yang lain. Namun, kali ini hanya d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD