Bab 41. Pertemuan Pertama

1286 Words

Jovanka meminta meeting diadakan di sebuah café atau rumah makan untuk sekalian makan malam bersama. Maka di sinilah wanita itu sekarang. Duduk di lantai dua sebuah restoran sukiyaki di Braga. Sebuah taman kecil yang dialiri sungai buatan di sebelah mejanya terlihat begitu menenangkan. Cahaya rembulan yang sedang purnama di atas sana menimpa permukaan air, membuatnya berkilau. Jo tersenyum, menyesap es teh lemon yang ia pesan lebih dulu. “Sudah dari tadi?” Tiba-tiba Arion muncul, wajah bulatnya dihiasi senyum tipis. Jo menoleh, wajahnya merekah sumringah. “Enggak, baru aja.” Ia melirik ke belakang Arion, kosong. “Pak Arka… belum datang?” Arion mengambil posisi duduk tepat di hadapan Jovanka, kemudian menggeleng. “Belum.” “Nggak berangkat bareng dari Jakarta?” “Enggak. Dia ada kerjaan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD