Episode 23

935 Words

Udara pagi saat ini begitu berbeda. Ah, tepatnya udara pagi menjelang siang. Sedikit membuat keringat dingin bermunculan di pelipis Aldrian. Terlalu gugup. Hingga detak jantungnya begitu menggila saat ini. Aldrian bahkan pernah seperti ini dulu, tetapi mengapa kegugupan itu masih tetap bersarang di tubuhnya sampai saat ini. Aldrian menajamkan pendengarannya mendengar lantunan kata-kata yang menurutnya sangat indah yang terucap dari wali hakim yang menggantikan sosok Ayah dari gadisnya. Sebenarnya Aldrian tidak tahu, Ayah Ariani masih hidup atau sudah meninggal, setiap kali ia menyinggung tentang itu, raut wajah Ariani selalu berubah. Dan Aldrian tidak ingin melihat raut kesakitan itu, hingga ia tidak pernah membahas tentang Ayah si cantik lagi hingga detik ini. Dan waktu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD