80. Tenang

1304 Words

Dion masuk ke dalam kamar diam-diam. Menatap putranya yang sudah terlelap dan tidak terusik ketika kaki Dion tersandung dan lelaki itu membuat kegaduhan. Sania membuka mata. Menatap datar pada suaminya. “Kamu ngapain Mas?!” tanya Sania melihat suaminya malah nyengir dan menggeleng pelan. Dion berjalan mendekati Sania. “Nggak ngapain-ngapain sayang. Derren udah tidur?” Tanyanya menunjuk pada Derren. “Sudah. Terus kamu kenapa ada di sini?” “Ini kamar kita sayang. Mas pasti di sini. Memangnya kenapa?” Tanya Dion balik, berjalan mendekati Sania. Sania mencibir. “Sana! Hush! Kamu nggak diterima di sini Mas. Sania nggak mau berdekatan sama kamu.” Sania mengusir Dion untuk pergi. Dion yang diusir oleh Sania cemberut lalu menggeleng. “Nggak mau! Mas mau di sini tidur dan peluk kamu loh sayan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD