Takut Kehilangan 1

948 Words

Bukan Pernikahan Biasa - Takut Kehilangan "Sayang, ayo kita berangkat. Nanti keburu siang!" panggil Sabda dari luar. Membuat Senja terkejut, refleks diletakkannya kembali ponsel Sabda di nakas. "Bawakan ponselku di nakas!" lanjut Sabda lagi. Ponsel kembali di ambil oleh Senja lalu mengambil hand bag-nya lantas keluar kamar. Mereka berangkat dan mampir di sebuah rumah makan untuk sarapan. Di hadapan sang suami, Senja tidak menampakkan kegalauannya karena pesan yang sempat terbaca tadi. Meski jujur saja ia kepikiran. Bagaimana tidak, kebersamaannya dengan Arga yang tidak sebentar membuatnya berpikir tentang kondisi laki-laki itu. Semua terjadi karena permasalahan yang mereka hadapi saat ini. Dua porsi nasi kuning dan dua teh hangat di pesan Senja. Sementara Sabda membalas pesan dari adi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD