Sarapan Pagi

1092 Words

Ting … Tong … Suara bel di pintu depan menghentikan tangan Aruna yang hendak meraih roti dari dalam bungkusnya. Kening Aruna mengkerut, sedang berpikir siapa yang bertamu sepagi ini. Aruna pergi ke ruang tamu, mengintip dari tirai di samping pintu dan ia merasakan debaran tidak biasa itu lagi saat mengetahui siapa yang ada di luar sana. “Mas Adrian?” sapa Aruna setelah pintu terbuka. “A-runa ….” Adrian tergagap melihat Aruna yang cantik dan wangi sepagi ini. Padahal Adrian juga begitu tampan menggunakan dress code di kantornya untuk hari jum’at yaitu kemeja koko kerah shanghai warna putih dipadankan dengan celana khaki. “Ada apa Mas? Ara baik-baik aja, kan?” Aruna tampak khawatir. “Ara baik … tapi tadi waktu aku pergi, dia belum bangun.” “Syukurlah.” Aruna mengembuskan napas lega

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD