29. Dua Puluh Sembilan

2086 Words

"Mau bawa aku ke mana?" "Kuburan." Ya, anjir, ngeri banget ini human. Rahee melirik abangnya Mr. Altarik. Bang Kai. Tiba-tiba memberi seringai, lalu menyabotase tangan Rahee dan membawanya ke mobil setelah pamit kepada Marine dengan iming-iming mau beli jajanan.  Awalnya Rahee menolak, tapi Bang Kai maksa dan Marine menyerah mempertahankannya. Jadi ... begitulah. Rahee duduk anteng di sisi kemudi, walau sedikit was-was.  "Udah berapa lama jadi lesbi?" Astagfirullah, akhi! Masih saja bahas itu. Rahee mengerling karenanya.  "Aku lurus, Bang." "Kayak punya Altarik?" "Ih!" Rahee menatap horor Bang Kai yang terkekeh. Harusnya tadi lebih berusaha agar tidak berakhir duduk semobil dengan lelaki ini. Tampangnya sih manis, sayang banget kata-katanya membuat Rahee meringis, pahit. "Kita dam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD