Terjadi keributan. Satu keluarga gempar semua cuma gara-gara keinginan abangnya Marine nomor 9. "Udah jam sembilan, penghulunya belum ada?" "Susah, Al, sabar," timpal Mbak Irina yang memantau perkembangan grup keluarga, isinya rempong bahas soal penghulu. Altarik gusar di tempatnya. "Lagian ngadi-ngadi minta nikah dadakan udah kayak tahu bulat aja." Mbak Seulgi ikut-ikutan ceramah, dia sedang memoles gincu di bibir. Dari tadi Altarik mondar-mandir, duduk di ruang tamu lalu melongok ke jendela, duduk lagi dan cek ponsel, terus begitu sampai Marine capek lihatnya. "Ini si Rahee peletnya pasti kenceng banget," gumam Marine di sela melihat tingkah abangnya. "Masa cari penghulu aja selama ini?" "Mau banget Mbak tampol pake heels, Al?" Lyra gemas juga. Altarik langsung duduk di sofa.