Apa itu tadi? Rasanya sangat mendebarkan dan tubuh seperti kehilangan tulang. Nyaris ia terjatuh akibat lemas. Jantung berdebar dengan begitu menggila. “Terimakasih untuk hari ini. Hatiku sedikit membaik.” Ucap lelaki yang ekspresinya tidak berubah sedikitpun, setelah menciumnya. Tidak sepertinya yang terlihat mati gaya dan tegang. “Naik sana, langsung tidur.” Dheana bak robot, kepalanya mengangguk lantas segera pergi. Wisnu hanya tersenyum melihat tingkahnya. Wanita itu pasti terkejut, tapi bukan hanya Dheana ia pun sama terkejutnya. Setelah memastikan wanita itu menghilang di balik pintu rumah kos yang ditempatinya, Wisnu pun menghela lemah. Mengusap d**a, dimana jantungnya ikut bergemuruh kencang. “Gila!” Ucapnya pada diri sendiri. Kekacauan tidak hanya terjadi pada Dheana s