Kelly menghela napasnya dalam, menatap Dara yang terbaring lemah di ranjang apartemennya dengan wajah pucat dan tubuh berkeringat. Selimut tebal membungkus tubuhnya, tetapi tetap saja gadis itu tampak menggigil. "Gue abis liburan mau ngasih lu oleh-oleh, malah liat lu sakit kayak gini. Dan gobloknya, sebab Jedidah?" Nada Kelly terdengar tajam, penuh ketidaksabaran. "Udah, Ra, dia gak worth it buat lu." Dara hanya diam, menatap kosong ke langit-langit. Kepalanya berat, dadanya terasa sesak, bukan hanya karena demam yang menggerogoti tubuhnya, tetapi juga karena kenyataan pahit yang terus menghantui pikirannya. Ia baru saja menceritakan semuanya pada Kelly—tentang bagaimana beberapa hari yang lalu, Jedidah menyetubuhinya dengan brutal, tanpa perasaan, hanya dipenuhi amarah yang tidak ia pa