Sementara Dokter Alfian memeriksa, dan menjahit luka di kaki Namira. Pak Wijaya yang sedari tadi diam, dan hanya memperhatikan bagaimana seringnya Dokter Alfian mengajak Namira bicara. Entah mengapa ada perasaan tidak suka, saat Namira berinteraksi dengan Dokter Alfian. Seperti perasaan tidak rela, bukan karena Pak Wijaya suka sama Namira, dan membuat Pak Wijaya cemburu. Bukan seperti itu, yang ia rasakan seperti perasaan seorang ayah posesif pada putrinya ketika anak gadisnya mulai dewasa di dekati seorang pria. Maka jika, seorang ayah kini tengah menguasai dirinya. "Pria itu, sepertinya suka sama Namira. Dilihat dari cara pria itu memperlakukan Namira, dan cara dia memandang Namira." "Kalau dilihat dari wajah, dan penampilannya. Sepertinya pria ini suka menebar pesona sama wanita, ja