Entah sudah berapa lama Mila tenggelam dalam percakapan dengan wedding organizer, membahas segala detail kecil hingga hal yang nyaris tak terpikirkan orang lain untuk hari pernikahannya. Sementara itu, Hedy tampak tidak terlalu terlibat. Dia duduk di samping Mila, sesekali tersenyum, lebih banyak diam, dan lebih sering lagi menatap layar ponselnya. Jemarinya sibuk mengetik, entah kepada siapa, tapi jelas bukan percakapan yang berhubungan dengan pernikahan mereka. Sesekali dia menoleh ke arah Mila yang masih antusias menjelaskan konsep pernikahan impiannya. Setelah semuanya dirasa cukup, Mila berdiri dari kursinya dan menyalami Rani. “Terima kasih banyak ya Mbak Rani, semuanya sesuai dengan harapanku,” ucapnya dengan senyum lebar. Rani membalas dengan ramah dan mengantar mereka hingga ke