Bagian-56 (Ngidam)

1024 Words

Yudha sudah selesai mengeluarkan isi perutnya. Ia heran, mengapa tumben sekali. Biasanya, ketika masuk angin, dia tidak akan mengalami muntah yang parah. Apalagi soal mabuk kendaraan, dia tidak pernah mengalami itu. Pria itu terlihat lemas. Melihat hal tersebut, ayah Asri menyuruh menantunya itu untuk beristirahat. "Istirahat saja dulu, Mas. Kamar Asri kosong. Tapi bersih, kok. Karena setiap hari Biyung rapikan," ucapnya. "Iya, Pak. Saya numpang istirahat dulu, ya, Pak." "Ini kan rumah istri Mas Yudha, berarti ya rumah kita. Masa numpang." Yudha mengangguk. "Yudha istirahat sebentar ya, Bu," pamit Yudha pada sang ibu. "Iya, sana. Kamu tumbenan banget bisa kaya gitu." Yudha pun masuk ke kamar istrinya. Kamar di mana menyimpan banyak kenangan. Ia duduk di ranjang. Hatinya bergetar.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD