"Bu ... mulai sekarang, coba sudah, jangan beda-bedakan Asih dan Asri. Dua-duanya sama-sama anak kita, kan? Sama-sama dalam kandungan sembilan bulan, sama juga mengejan saat lahiran. Aku suka kasihan sama Asri, setiap kali di rumah lama, selalu saja kamu marahi. Salah apa dia?!" Bukan kali ini saja ayah Asri mencoba menasihati sang istri, meskipun hasilnya belum terlihat sama sekali. Namun, sebagai kepala keluarga dan seorang ayah, dia selalu ingin keluarganya damai-damai saja. Asih dan Asri sama-sama anak kandung. Namun, sejak kecil sang ibu memang tak bisa melihat atau mendengar Asri melakukan kesalahan. Setiap tahu, pasti ibu Asri akan langsung emosi dan memarahi putri bungsunya itu tanpa mencari tahu masalah yang sebenarnya. Asri kecil, tadinya merupakan anak yang cukup aktif. Dia