Bianca keluar dari sebuah taxi yang berhenti tepat di depan lobi hotel. Sesaat ia mendongak, memandang gedung mewah yang menjulang tinggi itu. Perasaannya makin tak karuan, keraguan terus menahannya, sementara kekecewaan kian merongrong dalam benak Bianca.
Bianca berusaha tegar, meski hatinya sangat ambyar untuk saat ini. Bagaimana tidak ambyar saat ia mengetahui kalau pria yang merupakan ayah dari bayi yang dikandungnya ternyata telah melangsungkan pernikahan dan sah menjadi suami orang lain. Bahkan tanpa memberitahunya, itu sebabnya Bianca nekat datang meski ia tahu kalau dirinya tak memiliki undangan dan kemungkinan terbesar ia akan diusir oleh petugas keamanan. Tapi Bianca tetap bertekad untuk masuk, ia akan memperjuangkan hak anaknya sampai titik darah penghabisan kalau perlu.
Lan
