19: SEMBUNYI

2236 Words

Mereka sudah kembali ke Belfast, kembali ke unit yang mereka tempati sebelumnya. Sebutlah mereka beruntung, tak ada yang menggunakan unit itu hingga mereka datang lagi. Hari masih petang. Deni masih terengah-engah usai pelepasannya, sementara Lia berbaring miring menghadapnya seraya tersenyum hangat. “Capek banget ya Kak?” tanya Lia. “Ngga.” “Ngga tapi sebentar lagi tidur nih pasti.” Deni terkekeh. Ia merapatkan diri dengan sang istri, membawa Lia ke pelukannya. Lia suka itu, mendengarkan degup jantung Deni yang seperti kepak sayap merpati. Dan penyebabnya adalah dirinya. Jika ada tempat terbaik di dunia ini, kini Lia tau jawabannya, adalah pelukan suaminya sendiri. “Mau siap-siap jam berapa, Sayang?” “Jamnya ada di dinding belakang Lia deh, coba Kak Deni lihatin, sekarang jam berapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD