11. Berita Baik dan Buruk

1261 Words
" Saya harap kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang karena ini bisa membahayakan bagi janin yang ada di dalam kandungan Ibu Fara ini . . . “ dokter yang memeriksa kondisi istri kedua dari Bagas Azka wikatama itu menatap sang suami yang berada di samping Farah itu dengan Tatapan yang terlihat sangat kesal. Mungkin di dalam pikiran dari dokter umum yang memeriksa Fara itu Bagas -lah yang adalah seorang laki-laki yang suka main tangan terhadap istrinya. “ Jadi saat ini istri saya hamil dok? " Bagas sedikit tergagap karena tidak terlalu yakin dengan apa yang didengar oleh telinganya itu namun tatapan mata yang tegas dan juga penuh intimidasi dia dapatkan dari dokter tersebut sehingga membuat dirinya akhirnya sadar bahwa dokter yang memeriksa istri keduanya itu tidaklah main-main. sang dokt tak memberi jawaban verbal, da hanya menganggukan kepalanya saja. “ Jadi saat ini Fara sudah hamil? "Gunamnya dengan nada suara yang sangat lirih seolah Dia sedang berbicara dengan dirinya sendiri. “ Untuk kepastian kondisi janin yang ada di dalam rahim istri anda, bisa langsung dikonsultasikan kepada dokter kandungan di rumah sakit ini. Namun Seperti yang saya sarankan tadi agar anda sebagai suaminya bisa menjaga kelakuan anda untuk tidak main tangan sehingga hal-hal seperti ini bisa dihindari.” katanya dengan nada menuduh seolah-olah apa yang terjadi saat ini pada Fara adalah kesalahan dari Bagas. Bagas hanya terdiam dan tidak ingin mengklarifikasi apa yang telah terjadi tadi karena menurutnya itu adalah konsumsi pribadi dan tidak untuk dibagikan pada khalayak umum. “ Selamat ya Gas ternyata Fara sudah hamil!” Ibu Bilqis mengucapkan selamat kepada Bagas dengan tulus walaupun sedikit di dalam hatinya terasa nyeri karena bukan Una yang mendapatkan keajaiban dan kesempatan untuk bisa hamil seperti ini. Tapi Ibu Bilqis juga merasa bersalah karena tadi Fara harus pingsan gara-gara menerima pukulan dari adik kandungnya yang temperamental itu, bahkan saat ini Fara belum sadarkan diri karena pukulan tadi. Bagas masih sedikit linglung karena kabar baik ini beriringan bersama dengan kabar buruk yang diterimanya perihal kondisi Una yang memburuk. “ Sebaiknya kamu langsung Panggil dokter kandungan saja untuk memastikan kehamilan dari Fara dan untuk mengetahui kondisi janin saat ini. Ingat tadi Fara sempat jatuh dan kini pingsan loh!” kata ibu Bilqis dengan sedikit cemas karena dirinya jelas tidak mau kalau sampai Fara kenapa-kenapa. Selain karena yang bikin ulah itu adalah adiknya maka dia juga tidak ingin adiknya masuk ke penjara gara-gara keluarga wikatama menuntut adiknya itu sampai di meja hijau karena telah mencelakai anak semata wayangnya dan juga istri keduanya ini. Dokter umum yang masih setia berada di sana langsung dimintai tolong oleh Bagas untuk mendatangkan dokter kandungan wanita untuk memeriksa kondisi istrinya itu. Sehingga mereka bisa langsung mengetahui kondisi yang saat ini dialami oleh istrinya itu. Benar juga kata ibu Bilqis, pemeriksaan harus dilakukan karena tadi para sempat jatuh walaupun tidak mengalami pendarahan. “Baik saya akan konsulkan dengan dokter kandungan supaya dokter kandungan segera bisa mengatasi istri anda namun anda tidak perlu kuatir karena istri Anda ini sebentar lagi akan siuman. Untung saja pukulan itu tidak terlalu parah sehingga kondisi istri Anda masih baik-baik saja.” dokter tersebut mengatakan hal itu sebelum melangkahkan kaki untuk keluar dari ruangan rawat inap milik Fara bersama dengan satu orang suster yang mengiringi langkahnya. Kemungkinan besar Paman Una tadi sudah berusaha untuk mengerem pukulannya ketika melihat bahwa para merangsek masuk untuk melindungi sang suami. Sehingga pukulan yang dilayangkan kepada Fara itu memang tidak terlalu keras walaupun begitu sebagai wanita, Fara yang tidak pernah mendapatkan kekerasan secara fisik tentunya merasa syok dan juga kesakitan sehingga akhirnya harus tumbang. Kebahagiaan dari Bagas mendengar kehamilan dari Fara itu sedikit tertutup karena kabar buruk yang harus dia terima juga yang dialami oleh Una. “ Kamu yang sabar ya Gas! Ibu kok yakin di balik sebuah kesulitan tentu tetap ada kebahagiaan yang Tuhan Sisakan buat kamu. Kamu harus tetap semangat dalam menghadapi semuanya itu hingga nantinya kamu juga akan mendapatkan keajaiban dengan sembuhnya Una.” kata ibu Bilqis untuk menenangkan Bagas juga untuk menenangkan dirinya sendiri. Pada dasarnya dirinya merasa Tuhan tidak adil karena Tuhan mengaruniakan begitu luar biasa buat Fara namun justru mengaruniakan rasa sakit dan juga penyakit pada anak perempuan satu-satunya itu namun dia berusaha untuk tidak berburuk sangka kepada Tuhan Sehingga siapa tahu Tuhan kemudian berbalik untuk kemudian menyembuhkan Sang Putri satu-satunya. Tiba-tiba saja pintu ruangan milik Fara terbuka lebar dan di situ ada besan dari ibu Bilqis, yang berarti adalah orang tua dari Bagas dan juga kedua orang tua dari Fara yang mendengar kejadian para kena pukul oleh Abednego yang merupakan paman dari Una. “Gas, apa yang terjadi sama menantuku? “ tanya mama Sonja dan papa Hendra secara bersamaan dan ketika melihat bahwa besannya masuk Ibu Bilqis tidak enak hati karena tadi yang melakukan semuanya itu adalah adik kandungnya sendiri. “ Maaf ini salah saya, Paman Una lah tadi yang membuat Fara terjatuh kena pukulan nyasar yang seharusnya diterima oleh Bagas.” kata ibu Bilqis sambil menundukkan kepala karena dia malu dan juga tidak enak dengan besannya itu. Suasana jadi sedikit canggung karena semua pada tidak enak dengan orang tua Fara yang berkali-kali hanya menarik nafas dengan berat dan menghembuskannya kembali Supaya mungkin mengatur emosi yang ada dalam diri mereka. Sebetulnya Siapa sih yang tidak emosi ketika melihat anak perempuannya diperlakukan seperti itu? Tapi papa dan mamanya Fara hanya diam saja. “Maafkan Bagas ma, pa! Bagas tidak bisa melindungi Fara!” katanya dengan penuh penyesalan. “Kami khawatir karena Rara tidak pulang-pulang padahal dia sudah berjanji untuk segera pulang, Mengingat bahwa Alden saat ini sedang sedikit rewel. Untung saja setelah diberi s**u ASI perahan milik Fara tadi, kondisinya sedikit tenang. Eh malah ada kejadian ini.” kata Mama Lea, sedang Papanya Fara hanya diam saja. " Alden sakit, ma?" Tanyanya dengan sedikit panik. Ia merasa kasihan dengan anak sambungnya itu apalagi didukung dengan kenyataan bahwa saat ini Fara sudah hamil lagi. "Mungkin hanya ingin tumbuh gigi saja dan biasanya kalau anak kecil mau tumbuh gigi pasti rewel seperti Alden ini. Jadi sebetulnya nggak perlu dikhawatirkan,” Mama mertuanya benar-benar dengan sabar dan dengan lembut menyuruh semua orang untuk tidak khawatir dengan kondisi cucunya itu. Kedua orang tua dari Bagas juga tidak enak hati jadi mereka hanya diam saja memantau apa yang ingin dikatakan oleh anaknya. “ Bagas punya sebuah pengumuman yang bagus di tengah situasi dan kondisi yang buruk saat ini. Jadi Bagas juga baru tahu ketika Fara pingsan tadi dokter menyatakan bahwa Fara juga sedang hamil untuk kepastiannya mereka akan mendatangkan dokter kandungan karena kondisi -nya Fara belum bisa kemana-mana. Tapi Bagas juga memiliki kabar buruk yaitu kondisi Una yang memburuk sehingga langkah yang harus diambil adalah membawa Una ke luar negeri tepatnya ke Singapura untuk melakukan pengobatan lanjutan. Inilah yang tadi menjadi perdebatan antara Bagas dan juga Paman Una yang merasa kesal karena kondisi Una yang saat ini drop.” kata bagas dengan perlahan namun pasti membuat semua orang yang ada di sana menatap Bagas dengan tercengang seakan tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh Bagas itu. “Jadi . . . Fara hamil, Gas?” tanya mama Sonja dengan nada terbata dan wajah yang memucat. “IYa ma!” sahut Bagas sambil menatap mamanya yang kemudian jatuh tak sadarkan diri gara gara syok mendengar kabar baik dari Bagas itu. “Loh . . . mama ! Mamaaa . . “ papa Hendra hanya bisa mengangkat sang istri dengan panik, membuat papa Moel dan juga mama Lea turut kebingungan. Ibu Bilqis langsung keluar dari ruangan tersebut untuk memanggil tenaga kesehatan untuk membantu besan-nya itu agar segera bisa ditolong.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD