Eps. 41 Disengat Lebah

1340 Words

Vivian bersandar lemas pada daun pintu setelah menguncinya. Napasnya memburu, da-da naik turun menahan gemuruh yang tak kunjung reda. Jemarinya menyentuh bibir yang tadi disentuh oleh Leonard, masih terasa hangat dan menyesakkan. Ini bukan sekadar pelukan. Ini bukan bagian dari rencana awal membantu Leonard. Ini sesuatu yang jauh lebih dalam, lebih mengguncang. Tubuhnya bergetar hebat, bukan karena takut—tapi karena emosi yang bertumpuk dan tak bisa ia beri nama. “Apa yang sebenarnya sedang terjadi?” gumamnya pada diri sendiri, hampir tak terdengar. Dia berjalan limbung ke ranjang dan duduk di ujungnya. Wajahnya merah, bukan hanya karena ciuman, tapi karena dirinya sendiri yang tak bisa menyangkal bahwa hatinya mulai berubah. Vivian tahu, ini lebih dari sekadar membantu Leonard—dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD