Episode 27

1152 Words

Ory melenguh pelan saat merasakan kepalnya berputar-putar bagai kitiran. Suara cuitan burung-burung kecil bergema di sekeliling kepalanya. Mata bulatnya perlahan-lahan terbuka. Ia disambut dengan pemandangan serba putih di ruangan kesehatan kampusnya. Memorinya membentuk kepingan puzzle yang perlahan-lahan menyatu satu demi satu. Ia ingat kalau ia mendadak pusing saat sedang menjalani hukumannya. "Kamu sudah sadar? Ayo minum dulu teh manis ini, untuk memulihkan tenagamu." Ory merasa punggungnya disanggah oleh satu lengan kuat, dan satu lengan lagi memegang gelas yang berisi teh manis hangat. Lengan kuat itu meminumkan teh manis dengan lembut pada Ory. "Kamu ini, sudah tahu sedang mengikuti OSPEK, malah datang ke sini dengan perut kosong. Bagaimana kamu tidak pingsan coba? Suhu tubuh kamu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD