Lima Puluh Sembilan

1513 Words

Helaan napas pelan berasal dari Alina yang kini duduk sendirian menatap danau di depannya yang begitu tenang. Hembusan angin sore menerpa wajah Alina sampai membuat rambut gadis itu sedikit berantakan. Seperti yang dijanjikan sebelumnya dengan Sakya, ia datang ke danau ini sendirian. Alina sengaja datang sebelum waktu yang ia janjikan dengan Sakya, ia hanya ingin untuk bisa menikmati waktunya sendiri di tempat ini, di tempat yang cukup memiliki banyak kenangan untuknya. "Bukankah ini tidak sesuai dengan waktu yang kita janjikan untuk bertemu??" Tiba-tiba sebuah suara mengejutkan Alina, ia langsung mendongakkan kepalanya melihat ke arah sumber suara, dan ia mendapati Sakya juga sudah datang dan mengambil posisi untuk duduk disampingnya. Alina mengerjapkan matanya dan mengerutkan dahi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD