69. Tanpamu

1309 Words

“Kalian benar-benar berpisah?” Selidik Nela, yang berkunjung ke rumah kontrakan Mega sesaat setelah Mega menghubunginya untuk meminjam mobil. “Seperti yang sudah diprediksikan, kami memang pasti berpisah.” Jawab Mega dengan helaan berat. Terlihat jelas ia tidak bersemangat membahasnya. Luka dihatinya masih basah, berdarah-darah dan sakit. Tapi semua itu harus tetap dijalani, mengingat keputusan besar telah diambil. “Siapa yang punya prediksi ngalahin Tuhan? Lo aja yang takabur dan nggak yakin.” “Bukan nggak yakin, Nel. Tapi terlalu berbahaya.” “Nggak bahaya ko, selagi kalian mau berjuang bersama.” Mega menatap kesal ke arah Nela. Bukan jawaban seperti itu yang ingin didengar, Mega butuh dukungan atas apa yang sudah dipilihnya saat ini. “Lo temen siapa sih, Nel? Kenapa jadi nyuduti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD