“Kurang ajar!” geram Samantha dengan membanting ponselnya ke sofa setelah membaca pesan balasan dari Qian. Tik! Suara dentingan cangkir yang bertemu dengan meja bahkan tak membuatnya mengalihkan perhatian. “Ada apa Sam?” tanya pria yang baru saja meletakkan secangkir kopi panas untuk Samantha. Di tangannya sendiri, ia memegang secangkir kopi hitam panas dimana ia mulai mendudukkan bokongnya ke sofa duduk di sebelah Samantha. “Ada apa? Kau bilang ada apa?!” bentak Samantha dengan raut wajahnya yang nyalang menatap pria yang duduk di sebelahnya dan berstatus sebagai anak buah yang bertugas memata-matai Qian. Sret! Samantha meraih ponsel yang sebelumnya ia lempar dan menunjukkan isi pesan balasan dari Qian. Sebelah alis pria itu meninggi kala menatap layar ponsel Samantha yang men