Bab 148

3176 Words

Cahaya matahari pagi menembus tirai rumah sakit Mahendra Media Group. Di dalam salah satu kamar VIP, Safira tengah duduk di tepi ranjangnya. Pakaian pasien sudah diganti dengan gaun longgar berwarna lembut, dan wajahnya tampak lebih segar dibanding beberapa hari sebelumnya. Meskipun masih tampak pucat, matanya memantulkan harapan baru. Ratna, ibu Adrian, sedang sibuk melipat pakaian dan menatanya ke dalam tas kecil di atas ranjang. Tangannya bergerak hati-hati, memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal. Setiap sudut pakaian dirapikan seperti sedang menyiapkan sesuatu yang penting. Ia menoleh pada Safira yang duduk bersandar di sandaran ranjang, lalu berkata dengan lembut, “Sudah siap semua, Sayang?” Safira mengangguk kecil sambil tersenyum. Wajahnya tampak lebih segar, meski masih ad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD