Langit kota itu sudah begitu terik ketika Adrian tiba di lobi gedung kaca itu. Sinar matahari memantul di permukaan bangunan tinggi yang berdiri gagah di tengah kawasan bisnis itu, membuat silau di pandangan mata. Dari luar, gedung Wijaya Group tampak megah dan modern bahkan dinding kacanya berkilau seperti cermin raksasa, mencerminkan hiruk-pikuk kendaraan di jalan raya yang tak pernah benar-benar sepi. Adrian turun dari mobil hitam yang baru berhenti di depan pintu utama. Sopir segera membukakan pintu, dan begitu sepatunya menjejak lantai marmer dingin di area drop-off, beberapa staf yang sudah menunggu di sana langsung menyambut dengan sopan. “Selamat pagi, Pak Adrian,” ujar salah satu dari mereka sambil sedikit menunduk, memberi hormat. Adrian hanya membalas dengan anggukan kecil da

