Bab 112

2448 Words

Suara hujan masih terdengar samar dari luar gedung rumah sakit. Di dalam ruang IGD yang sama dengan para korban, udara terasa lembab bercampur aroma antiseptik yang tajam. Bunyi langkah kaki tergesa, suara monitor berdentang, dan panggilan dari perawat bersahutan menambah kekacauan malam itu. Di salah satu sudut ruangan, seorang perempuan terbaring di atas brankar. Seragamnya masih lembap, rambutnya menempel di dahi, wajahnya pucat pasi. Nafasnya pendek, seperti menahan sakit yang datang bergelombang. Laras. Tadi ia pingsan di depan pintu IGD setelah nyeri hebat menyerang perut bagian bawahnya. Untungnya ada pria asing yang sigap menolongnya, Rendra Pratama, seseorang yang baru saja datang beberapa jam sebelumnya, meski tak satupun orang di ruang itu mengenalnya. Alma berdiri di sisi t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD