Bab 97

2359 Words

Wanita itu berdiri dengan senyum manis, anggun dalam balutan gamis pastel dan kerudung yang jatuh lembut di bahunya. Di sebelahnya, Adrian berdiri dengan wajah datar, rahangnya tampak mengeras, sorot matanya singkat menyapu ke arah Laras. “Assalamu’alaikum,” sapa Safira, suaranya jernih dan ramah. Mbak Rini tergagap kecil sebelum buru-buru menjawab. “Wa’alaikumsalam…” Ia menoleh ke Laras, meminta keputusan lewat tatapan, sebelum kembali menghadapkan diri ke tamu yang jelas bukan sembarangan. “Silakan masuk, Bu…” Laras sempat tertegun, jantungnya berdentum hebat. Ada rasa tak percaya bercampur sesak yang seolah menyambar begitu saja. Namun ia memaksa dirinya untuk tersenyum tipis, meski pucat. “Silakan…” Safira melangkah masuk terlebih dulu, gerakannya tenang, penuh percaya diri. Adrian

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD