Malam sudah semakin larut. Sekarang suara detak jarum jam terdengar jelas dalam kesunyian. Daffa sudah memejamkan mata dengan posisi tidur terlentang dan tangan dilipat di atas perut. Mita pun juga tidur dalam keadaan yang sama persis. Suasana kamar itu temaram karena hanya ada satu lampu tidur berbentuk bunga tulip warna kuning saja yang menyala.
Mita berusaha memejamkan mata. Tapi dia terus saja gelisah dan tidak menemukan posisi yang nyaman. Mita sibuk bolak balik ke kiri dan ke kanan, lalu kemudian telentang lagi menatap langit-langit kamar yang gelap.
Helaan napas Mita terdengar jelas. Dia tidak bisa tidur sama sekali. Mita melirik Daffa di sampingnya perlahan, kemudian bersuara lirih.
“Kamu sudah tidur?”
Daffa langsung membuka mata. Mita pun meneguk ludah, lalu akhirnya menyuara
