Part 26. Kepada Hatiku (yang Patah)

1405 Words

Rayan “Apa sih Mas? Ingat loh, ibu sudah pesan agar Mas Rayan menjaga jarak dari Mbak Suci, biar gak ada fitnah. Kalau kalian berpegangan tangan gitu, apalagi di kuburan, ntar kenapa-napa loh. Ayok aah kita buru pulang sebelum hujan semakin deras.” Hanif berkata dengan galak padaku. Aku mendesah kesal, tadi aku kaget karena tidak menyangka Hanif tiba-tiba menepis tanganku. “Kita pulang Suci. Gerimis semakin deras nih. Kamu sama aku saja naik motor, biar Hanif yang naik sepedamu.” Kataku. “Eeh enak aja, tentu no, no,” Hanif menggoyangkan tangannya, menolak ideku, “sekali lagi ingat pesan ibu yang menjaga jarak. Nanti aku buatin karton yang bertuliskan :Ingat, jaga jarak! Dan dikalungkan di leher Mas Rayan deh. Mbak Suci biar aku yang bonceng, Mas Rayan yang naik sepeda. Ini juga untuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD