BAB 47

1286 Words

“Kak Bryan.” Meli menatap Bryan dengan raut wajah tak percaya. Tidak biasanya Bryan sudah tiba di rumah jam segini. Apalagi belakangan ini Bryan selalu pulang ke rumah di atas jam sembilan malam. Bryan menghentikan langkah di tengah ruangan. Dia memperhatikan orang-orang yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Bryan mengenali Rita sebagai sahabat Meli, lalu Putri – adik kandungnya sendiri dan terakhir Ridho, seorang laki-laki yang menjadi sumber kemarahannya pada Meli kemarin malam. Sorot mata Bryan menatap Ridho cukup lama sebelum beralih menatap Meli untuk meminta penjelasan. “Mereka datang ke sini untuk menjengukku, Kak,” beri tahu Meli, menyadari arti tatapan mata Bryan. Dia berjalan mendekat ke arah Bryan, lalu mencium punggung tangannya. “Hai, Kak,” sapa Rita, tersenyum ceria men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD