Tiba-tiba Lamaran-2

1291 Words

“Tapi, kenapa saya? Pak dokter mungkin salah mengenali perasaannya.” “Tidak, saya sangat yakin. Kenapa kamu? Saya tidak punya alasan untuk tak mengakuinya saat hanya kamu yang ternyata diam-diam sudah mengisi hati saya. Selama kenal kamu, saya tidak pernah lagi merasa sesakit awal Shenna pergi. Saya terlambat sadar, jika ternyata saya sudah move on.. bukan dengan wanita lain, tapi kamulah obatnya. Menyembuhkan hati saya dari rasa sakit sebelumnya.” Kaflin mungkin terdengar kaku, jujur saja, ia tak pandai merangkai kata indah untuk bisa membuat wanita di depannya luluh. Tapi, kalimatnya tampak manjur untuk membuat Ami menjatuhkan air mata. Tangan Kaflin terulur, menyeka lembut. “Saya tidak akan memaksa kamu, jika kamu tidak ada rasa sama dengan yang saya rasakan. Terpenting, saya su

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD