Telah Benar-benar Cinta

2138 Words

“Hehe, makan malam,” ujar Arfan dengan mengangkat sekantong plastik berisi makanan. Alis Ken sedikit berkerut. “Kau bilang pulang tengah malam?” ucapnya. “Aku berubah pikiran. Aku teringat jika bosku di rumah sedang galau dan aku tak mau menemukan mayatnya tergantung di depan pintu saat aku pulang,” jawab Arfan seraya melangkah menuju dapur. Perempatan siku seolah muncul di kepala Ken. Kadang mulut Arfan memang keterlaluan hingga ia ingin menyumpalnya dengan tisu. [Hei, ada apa?] “Entah apa salahku hingga kembali mendapat rekan yang memiliki mulut seketerlaluan dirimu.” [Heee? Apa maksudmu? Ah, pasti Arfan, kan. Justru karena Tuhan ingin melengkapi hidupmu, Ken. Kalau kau dapat rekan sedingin dan seangkuh dirimu, apa yang akan terjadi? Oh, aku tak bisa membayangkannya.] Ken hanya me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD