Bab 22. Keraguan Dan Impian

1213 Words

“Adikmu sudah punya calon istri, Azra.” Adam membuka topik obrolan di meja makan ketika makanan di piringnya sudah tandas. Ia mengusap bibirnya dengan sebuah kain, pertanda bahwa ia sudah menyelesaikan makan malamnya. Azra yang juga baru saja selesai meneguk air mineralnya segera menoleh ke arah sang adik yang belum juga selesai makan. Kala hanya mengangkat sebelah alisnya, tak peduli. “Siapa, Pi?” tanya Azra. “Bianca Cornelia, karyawan Andara.” Kedua netra Azra membulat, begitu juga dengan Dara yang hadir di meja makan panjang itu. Ia tak menutupi keterkejutannya sama sekali, menatap heran adik iparnya yang sedang sibuk menghabiskan sisa makan malamnya. “Karyawan Andara? Siapa, Pi? Kayaknya manajer perempuan yang ada di Andara semuanya sudah menikah.” Azra berkomentar. Adam menatap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD