Kesempatan yang Terakhir

1422 Words

Samuel segera mendekati Livy dan mencoba untuk menyentuh bahunya. Meski Livy berusaha untuk menepis tangan Samuel dari bahunya itu. "Kenapa harus pulang ke sana?? Kita, kita sudah memiliki rumah sendiri kan?? Pulang bersamaku saja ya?? Jangan pulang ke sana," bujuk Samuel. Tapi jangankan tergugah. Ia bahkan tidak mau menatap ke arahnya sama sekali. "Hey, kamu mendengar ku kan?? Kita pulang ke rumah kita saja ya?? Jangan ke sana," bujuk Samuel lagi. Tapi Livy tidak menjawab. Melihat kepadanya saja tidak. "Sudah. Biarkan Livy istirahat dulu. Jangan ganggu dia," pinta Lily yang aura ketusnya sudah mulai bisa Samuel rasakan. Samuel mundur dan datang kepada ibunya. Ia menatap ibunya tersebut, dengan harapan akan mendapatkan bantuan. Tapi untuk saat ini, Grizelle lebih memilih untuk diam dan s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD