Setelah satu minggu kemudian,Keadaan semakin membaik, Jackson sudah jarang berkata kasar , bersikap dingin dan cuek kepada Kate. Bahkan tak jarang Jackson memberikan perhatian kepada Kate.
" Kau sudah siap?" Tanya Jackson pada Kate yang masih mengenakan sepatu stiletto hitam miliknya. Sudah 2 hari ini Jackson selalu pergi bersama Kate. Jackson benar - benar ingin merubah sikapnya ke pada Kate. " Ya tentu!" Kate berdiri dan mengikuti Jackson yang sudah berjalan ke arah basement apartemen.
Setelah memakai sabuk pengaman, Jackson melajukan mobilnya menuju butik. Jackson menekan tombol power pada audio dan lagu Maroon 5 - She will be loved terputar pada audio itu. Kate mengikuti alunan suara dan mulai bernyanyi
Jackson memandangi Kate yang sedang bernyanyi dengan merdu " Kau bisa bernyanyi?" Kate menoleh kemudian tersenyum " Dulu sempat ikut kontes"
" Terus menang?" Tanya Jackson dengan nada penasaran
" Tidak haha! Suaraku terlalu jelek untuk itu"
" Sudah kuduga" Jackson tertawa dengan lepas. Melihat Jackson tertawa seperti itu membuat hati Kate terasa bahagia, ia bisa melihat suaminya tertawa disampingnya.
Tak lama mobil audi hitam Jackson terparkir di depan butik. Kate melihat Milan yang sedang berdiri disamping mobilnya yang terparkir depan butik. Milan melihat Kate yang keluar dari mobil Jackson dengan tatapan heran. " Milan?" Kate menyapa Milan dengan senyuman hangat. Kate menghampiri Milan dan memberinya pelukan hangat persahabatan. " Kau sudah lama menungguku?"
Mata milan masih terpaku pada mobil audi hitam yang terparkir dibelakang mobilnya. Tak diduga Jackson yang biasanya hanya mengantar Kate, turun dari mobilnya dan menghampiri Kate dan Milan. " Jackson kau turun?"
" Kau meninggalkan ini" Jackson memberikan Kate ponselnya yang tidak sengaja jatuh saat Kate keluar dari mobil. Kate segera mengambilnya dan saat ia menyadari suasana sudah mulai canggung Kate akhirnya memperkenal Milan ke Jackson.
" Jackson White" ucap Milan melihat Jackson dengan tatapan tidak suka begitu juga dengan Jackson " Milan Gunawan. Sudah lama kita tidak bertemu" Kate melihat keduanya dengan tatapan bingung " Kalian sudah mengenal?"
Jackson melihat Kate dengan menarik kedua ujung bibirnya " Tentu.. Kate kau bisa masuk duluan. Aku ingin berbicara sebentar pada Milan" Kate melihat Jackson dan Milan dengan was was " Ah baik..." dengan ragu Kate masuk ke butik dan meninggalkan Jackson Milan. Kate merasa ragu karena takut Milan akan membahas soal Julie didepan Jackson. Ia hanya berharap semoga Milan tak membahasnya.
" Aku sudah tahu apa yang kau lakukan terhadap Kate!" Dengan santai Jackson menanggapi Milan " Memangnya apa yang aku lakukan?"
" Jangan pura - pura bodoh kau! Jika kau tidak mencintai Kate lalu mengapa kau menikahinya?!" Suara Milan makin meninggi ia sangat terlihat emosi melihat Jackson. " Apapun yang aku lakukan pada Kate bukan urusanmu"
Milan semakin emosi, ia menarik kerah Jackson " Apakau pernah berfikir kalau kau menyakiti perasaannya?!" Jackson melepas paksa tangan Milan dari kerahnya dan mendorongnya " Apa kau pernah berfikir bahwa kau telah menyakiti perasaan adikku?! Apakah Kate juga berfikir saat dia menikahiku ada perempuan lain yang tersiksa?! Apakah kalian semua berfikir tentang itu?!!!" Milan terdiam
" Jika kau ingin tahu alasanku untuk menikahinya, alasanku adalah aku ingin melihat Kate terluka. Aku ingin dia merasakan bagaimana perasaan adikku dan bagaimana perasaan Julie yang hancur. Jika saja dia tidak berselingkuh dengan mu dan menolak permintaan orang tuaku, ini semua tidak akan terjadi! Dan aku tidak sabar ingin menghancurkan hidupnya" Jackson menepuk pundak Milan yang terdiam dan segera melajukan mobilnya pergi dari butik.
Milan mengepalkan kedua tanggannya dengan penuh emosi setelah mendengar ucapan Jackson. Ia tidak menyangka bahwa masa lalunya malah membawa petaka buruk bagi kehidupan Kate.